Pernahkan kamu merasa sendirian?
Sendiri, ga punya teman berbagi atau bercerita.
Mungkin sosoknya ada, berwujud nyata dan ia seharusnya menjadi pendampingmu, pasangan hidupmu yang berjanji akan setia menjagamu seumur hidupmu. Pasangan hidup yang Dia takdirkan untukmu agar bisa menjadi teman bertukar pikiran, meringankan beban, berbagi suka duka juga raga dan jiwa.
Teman,
Aku pernah. Dan mungkin sedang mengalami. Entah bagaimana mendeskripsikannya. Tapi rasanya,
Sesak...
Sepi...
Hempa...
Lemah....
Tak berdaya...
Kecewa....
Marah....
Menyesal....
Sedih....
Pedih.....
Dulu, sebelum menikah rasanya wajar membayangkan bahwa pernikahan itu hal yang indah, bahagia selamanya penuh tawa canda nan mesra, mirip dikisah dongeng-dongeng kerajaan di TV atau minimal novel&cerpen rumah tangga dimajalah.
1 tahun, 2 tahun, 5 tahun, 10 tahun pernikahan.....
Waktu berganti... usia bertambah... meninggalkan kemudaan dan menuju masa tua.
Pepatah bijak jaman kuliah dulu terngiang, tua itu pasti dewasa itu pilihan.
Menua bersama orang yang usianya bertambah namun akal, pikiran juga tindakannya kekanakan sungguh melelahkan. Tak selamanya kita bisa bijak, tak selamanya kita terus waras dan mengalah dengan keegoisannya juga. Bukankah itu dzolim pada diri sendiri..?
Ya...
Jadi, pikiran lebih baik sendiri dengan konsekuensi negatif dikemudian hari pasti juga melelahkan. Tak nyana kita masih peduli dan tidak mau cuek untuk tidak merisaukan tatapan juga cibiran orang dibelakang kita.
Seperti drama korea yang hampir selalu menokohkan peran utamanya hidup sendirian, anak yatim piatu, tidak punya kerabat, saudara atau kalaupun ada mereka adalah sahabat dekat yang selalu menyemangati sampai akhirnya mereka bahagia. walau hanya fiiksi, drama atau sinetron. setidaknya ada happy ending.. bahagia sejenak.
ah, Mungkin saat ini begitulah diriku.
tetap berusaha bertahan walau dalam kesendirian&kekosongan jiwa.
Dan teringat lagi, setidaknya ada 3 cahaya mata, buah hati yang harus dikasihi. Fokus kemereka. Juga orang2 yang menyayangiku selayaknya saudara kandung padahal tiada ikatan darah.
ambigu diakhir waktu...
hanya berharap kasih sayangNYa yang tak pernah pupus.
membangkitkan semangat, harapan serta kebaikan dalam setiap doa.
ah, semoga sabar&syukur Allah tambah terus... aamiin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar